Sulit Tidur Alias Insomnia
Sulit Tidur Alias Insomnia - Hallo sahabat gengjahak, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Sulit Tidur Alias Insomnia, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Insomnia,
Artikel Serangan Panik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Sulit Tidur Alias Insomnia
link : Sulit Tidur Alias Insomnia
Insomnia adalah salah satu duduk perkara yang banyak dialami oleh insan modern. Para Pakar menyampaikan insomnia meliputi beberapa hal yakni sulit untuk tidur, sering terbangun atau bangkit tidur terlalu pagi.
dr Astuti, SpS(K), dari Klinik Tidur Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada - RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta, sebagaimana ditulis health.detik.com menjelaskan ada tiga kategori insomnia yang mungkin dialami pasien. Pertama ialah insomnia jangka pendek, insomnia intermittent dan insomnia jangka panjang.
"Insomnia jangka pendek dan insomnia intermittent (hilang-timbul) itu masuknya insomnia akut. Kalau insomnia jangka panjang termasuknya insomnia kronis," tutur dr Astuti.
Menurut keterangan dr Astuti, insomnia akut umumnya disebabkan oleh tingkat stres yang tinggi, lingkungan sekitar yang mengganggu tidur serta perubahan lingkungan yang drastis. Perubahan lingkungan drastis ini meliputi jet lag, bepergian ke luar kota atau perubahan temperatur yang ekstrem.
Sementara, insomnia kronis biasanya telah berlangsung beberapa lama. Faktor-faktor yang mempengaruhi hal tersebut antara lain kesehatan fisik, kondisi jiwa serta gaya hidup.
Saya pernah dan rasanya memang tidak nyaman sekali. Pagi harinya kita tidak sanggup beraktifitas maksimal dan merasa tubuh ini ada yang salah. Walaupun hanya sehari saya mencicipi tidak sanggup tidur, namun perasaan tersebut sangat menyiksa. Tidak heran saya sangat memahami penderitaan para pasien yang mengeluh insomnia bahkan hampir berminggu-minggu lamanya.
"Kalau insomnia akut biasanya tidak perlu diobati sudah sanggup hilang. Sementara insomnia kronis membutuhkan pengobatan oleh tim dokter untuk dicari penyebabnya apa dan tindakan apa yang dilakukan," tutur dr Astuti.
Sulit tidur walapun akibatnya sepele namun jikalau tidak ditangani sanggup mengakibatkan kualitas hidup menurun dan memperburuk kondisi gangguan jiwa atau duduk perkara kejiwaan yang dialami.
Dokter Andri Psikiater menceritakan dalam prakteknya sehari-hari menemukan fakta seringkali insomnia merupakan membuktikan adanya suatu kondisi gangguan kejiwaan yang mendasarinya.
Umumnya insomnia tidak berdiri sendiri namun merupakan sebagai suatu gangguan yang tanpa disertai gangguan kejiwaan. Biasanya orang yang mengeluh insomnia juga turut mengalami gangguan kejiwaan menyerupai Serangan Panik, Gangguan Kecemasan, Gangguan Depresi, Demensia dan Gangguan Psikotik (paling banyak Skizofrenia).
Mereka yang mengalami gangguan kecemasan, biasanya sering kesulitan untuk memulai tidur, meskipun dalam kondisi sudah mengantuk sekalipun. Rasanya sangat sulit untuk memasuki alam tidur lantaran pikiran yang terus liar kesana kemari tak menentu. Jika berhasil tidur pun biasanya tidak begitu nyenyak dan akan gampang bangkit kembali meski hanya lantaran mendengar bunyi kecil dan sulit untuk tidur kembali.
Pada pasien yang mengalami gangguan depresi termasuk di dalamnya ialah gangguan adaptasi sanggup mengalami kesulitan dalam mempertahankan tidur. Orang depresi biasanya akan lebih cepat bangkit di pagi hari. Ada pula yang merasa mengantuk hampir sepanjang hari dan tidak ada gairah, namun jikalau ditidurkan tidak bisa.
Pasien demensia ataupun orang lanjut usia yang sudah mulai mengalami kepikunan, Kesulitan Tidur sering juga dialami. Ini terkait dengan fungsi reseptor melatonin yang sudah berkurang jumlah dan sensitifitasnya sehingga orang renta banyak yang mengalami kesulitan tidur.
Sulit Tidur Pada Kondisi Fisik
Selain kondisi tidur jawaban gangguan jiwa, beberapa penyakit juga sering dihubungkan dengan kesulitan tidur terutama sekali pada pasien-pasien yang mengalami gangguan paru-paru. Tidak heran orang yang mengalami gangguan paru-paru menyerupai Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) yang bernapas pun sulit sering mengalami gangguan ini. Pasien dengan gangguan Asma juga sering mengalami hal ini. Selain itu pasien dengan gangguan berkemih yang biasanya pada pasien gangguan Prostat juga sering insomnia lantaran terganggu perasaan ingin kencing. Ada juga pasien kencing anggun yang sering mengalami hal ini. Untuk itu kondisi medis fisik menyerupai ini juga perlu mendapat perhatian.
Pengobatan
Untuk mengatasi gangguan tidur, seseorang pertama kali perlu menganalisis apakah kesehatan tidurnya sudah baik. Hal-hal yang berafiliasi dengan kesehatan tidur antara lain :
1. Tidur pada jam yang relatif sama setiap malamnya
2. Tidak berolahraga berat sebelum tidur
3. Tidak memakan masakan atau minuman yang mengandung kafein (kopi, teh, coklat) sebelum berangkat waktu tidur.
4. Menggunakan pakaian yang bersih
5. Kebersihan daerah tidur dijaga.
6. Tidak membawa barang-barang menyerupai BB, Handphone atau Laptop/IPad ke ranjang sehingga tidak mengganggu konsentrasi untuk tidur.
Jika hal tersebut sudah dilaksanakan tetapi masih insomnia maka ada baiknya memulai pengobatan dengan hal yang paling ringan dulu yaitu dengan memakai suplementasi Melatonin. Jika masih insomnia juga gres memakai obat golongan yang sama dengan Melatonin tapi daya aktiftasnya lebih besar lengan berkuasa yaitu Ramelteon.
Jika penggunaan obat ini masih kurang sanggup menunjukkan imbas yang baik untuk kualitas tidur maka sanggup diberikan obat golongan non-benzodiazepine (bukan obat penenang) yaitu Zolpidem (merek dagang Zolmia dan Stilnox). Penggunaan obat anticemas golongan benzodiazepine menyerupai Alprazolam dan Nitrazepam tidak disarankan lantaran sanggup menjadikan ketergantungan dan reaksi putus zat yang tidak nyaman. Pilihlah obat anti insomnia yang dosisnya kecil dan efektifitas baik namun cepat dikeluarkan dari tubuh. Pilihannya ialah Lorazepam dan Clonazepam.
Yang harus selalu diingat ialah bahwa pemakaian obat-obatan tersebut di atas haruslah sesuai dengan petunjuk dokter dan diawasi oleh dokter pemberiannya. Semoga bermanfaat. (and)
Anda sekarang membaca artikel Sulit Tidur Alias Insomnia dengan alamat link https://gengjahak.blogspot.com/2010/09/sulit-tidur-alias-insomnia.html
Judul : Sulit Tidur Alias Insomnia
link : Sulit Tidur Alias Insomnia
Sulit Tidur Alias Insomnia
Apakah anda termasuk orang yang sering kesulitan untuk tidur malam ? Susah tidur malam memang sangat tidak mengenakkan. Apalagi jikalau besok hari kita sudah dinantikan dengan jadwal-jadwal penting yang mengharuskan kita untuk hadir.Insomnia adalah salah satu duduk perkara yang banyak dialami oleh insan modern. Para Pakar menyampaikan insomnia meliputi beberapa hal yakni sulit untuk tidur, sering terbangun atau bangkit tidur terlalu pagi.
dr Astuti, SpS(K), dari Klinik Tidur Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada - RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta, sebagaimana ditulis health.detik.com menjelaskan ada tiga kategori insomnia yang mungkin dialami pasien. Pertama ialah insomnia jangka pendek, insomnia intermittent dan insomnia jangka panjang.
"Insomnia jangka pendek dan insomnia intermittent (hilang-timbul) itu masuknya insomnia akut. Kalau insomnia jangka panjang termasuknya insomnia kronis," tutur dr Astuti.
Menurut keterangan dr Astuti, insomnia akut umumnya disebabkan oleh tingkat stres yang tinggi, lingkungan sekitar yang mengganggu tidur serta perubahan lingkungan yang drastis. Perubahan lingkungan drastis ini meliputi jet lag, bepergian ke luar kota atau perubahan temperatur yang ekstrem.
Sementara, insomnia kronis biasanya telah berlangsung beberapa lama. Faktor-faktor yang mempengaruhi hal tersebut antara lain kesehatan fisik, kondisi jiwa serta gaya hidup.
Saya pernah dan rasanya memang tidak nyaman sekali. Pagi harinya kita tidak sanggup beraktifitas maksimal dan merasa tubuh ini ada yang salah. Walaupun hanya sehari saya mencicipi tidak sanggup tidur, namun perasaan tersebut sangat menyiksa. Tidak heran saya sangat memahami penderitaan para pasien yang mengeluh insomnia bahkan hampir berminggu-minggu lamanya.
"Kalau insomnia akut biasanya tidak perlu diobati sudah sanggup hilang. Sementara insomnia kronis membutuhkan pengobatan oleh tim dokter untuk dicari penyebabnya apa dan tindakan apa yang dilakukan," tutur dr Astuti.
Hubungan Insomnia dan Serangan Panik
Sulit tidur walapun akibatnya sepele namun jikalau tidak ditangani sanggup mengakibatkan kualitas hidup menurun dan memperburuk kondisi gangguan jiwa atau duduk perkara kejiwaan yang dialami.
Dokter Andri Psikiater menceritakan dalam prakteknya sehari-hari menemukan fakta seringkali insomnia merupakan membuktikan adanya suatu kondisi gangguan kejiwaan yang mendasarinya.
Umumnya insomnia tidak berdiri sendiri namun merupakan sebagai suatu gangguan yang tanpa disertai gangguan kejiwaan. Biasanya orang yang mengeluh insomnia juga turut mengalami gangguan kejiwaan menyerupai Serangan Panik, Gangguan Kecemasan, Gangguan Depresi, Demensia dan Gangguan Psikotik (paling banyak Skizofrenia).
Mereka yang mengalami gangguan kecemasan, biasanya sering kesulitan untuk memulai tidur, meskipun dalam kondisi sudah mengantuk sekalipun. Rasanya sangat sulit untuk memasuki alam tidur lantaran pikiran yang terus liar kesana kemari tak menentu. Jika berhasil tidur pun biasanya tidak begitu nyenyak dan akan gampang bangkit kembali meski hanya lantaran mendengar bunyi kecil dan sulit untuk tidur kembali.
Pada pasien yang mengalami gangguan depresi termasuk di dalamnya ialah gangguan adaptasi sanggup mengalami kesulitan dalam mempertahankan tidur. Orang depresi biasanya akan lebih cepat bangkit di pagi hari. Ada pula yang merasa mengantuk hampir sepanjang hari dan tidak ada gairah, namun jikalau ditidurkan tidak bisa.
Pasien demensia ataupun orang lanjut usia yang sudah mulai mengalami kepikunan, Kesulitan Tidur sering juga dialami. Ini terkait dengan fungsi reseptor melatonin yang sudah berkurang jumlah dan sensitifitasnya sehingga orang renta banyak yang mengalami kesulitan tidur.
Sulit Tidur Pada Kondisi Fisik
Selain kondisi tidur jawaban gangguan jiwa, beberapa penyakit juga sering dihubungkan dengan kesulitan tidur terutama sekali pada pasien-pasien yang mengalami gangguan paru-paru. Tidak heran orang yang mengalami gangguan paru-paru menyerupai Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) yang bernapas pun sulit sering mengalami gangguan ini. Pasien dengan gangguan Asma juga sering mengalami hal ini. Selain itu pasien dengan gangguan berkemih yang biasanya pada pasien gangguan Prostat juga sering insomnia lantaran terganggu perasaan ingin kencing. Ada juga pasien kencing anggun yang sering mengalami hal ini. Untuk itu kondisi medis fisik menyerupai ini juga perlu mendapat perhatian.
Pengobatan
Untuk mengatasi gangguan tidur, seseorang pertama kali perlu menganalisis apakah kesehatan tidurnya sudah baik. Hal-hal yang berafiliasi dengan kesehatan tidur antara lain :
1. Tidur pada jam yang relatif sama setiap malamnya
2. Tidak berolahraga berat sebelum tidur
3. Tidak memakan masakan atau minuman yang mengandung kafein (kopi, teh, coklat) sebelum berangkat waktu tidur.
4. Menggunakan pakaian yang bersih
5. Kebersihan daerah tidur dijaga.
6. Tidak membawa barang-barang menyerupai BB, Handphone atau Laptop/IPad ke ranjang sehingga tidak mengganggu konsentrasi untuk tidur.
Jika hal tersebut sudah dilaksanakan tetapi masih insomnia maka ada baiknya memulai pengobatan dengan hal yang paling ringan dulu yaitu dengan memakai suplementasi Melatonin. Jika masih insomnia juga gres memakai obat golongan yang sama dengan Melatonin tapi daya aktiftasnya lebih besar lengan berkuasa yaitu Ramelteon.
Jika penggunaan obat ini masih kurang sanggup menunjukkan imbas yang baik untuk kualitas tidur maka sanggup diberikan obat golongan non-benzodiazepine (bukan obat penenang) yaitu Zolpidem (merek dagang Zolmia dan Stilnox). Penggunaan obat anticemas golongan benzodiazepine menyerupai Alprazolam dan Nitrazepam tidak disarankan lantaran sanggup menjadikan ketergantungan dan reaksi putus zat yang tidak nyaman. Pilihlah obat anti insomnia yang dosisnya kecil dan efektifitas baik namun cepat dikeluarkan dari tubuh. Pilihannya ialah Lorazepam dan Clonazepam.
Yang harus selalu diingat ialah bahwa pemakaian obat-obatan tersebut di atas haruslah sesuai dengan petunjuk dokter dan diawasi oleh dokter pemberiannya. Semoga bermanfaat. (and)
Demikianlah Artikel Sulit Tidur Alias Insomnia
Sekianlah artikel Sulit Tidur Alias Insomnia kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Sulit Tidur Alias Insomnia dengan alamat link https://gengjahak.blogspot.com/2010/09/sulit-tidur-alias-insomnia.html